Wakaf uang dianggap
sebagai solusi yang berpotensi besar untuk memberdayakan kelompok rentan,
terutama kaum perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga. Tidak hanya di
Indonesia, para diaspora Indonesia juga diharapkan dapat berperan dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi melalui wakaf uang.
Merespons isu ini, Pusat Studi Islam Perempuan dan Pembangunan
(PSIPP) Institute Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta, bersama Pimpinan
Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jerman Raya, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia
(KBRI) di Berlin, menggelar seminar hybrid berjudul ‘Wakaf Uang dan Diaspora
Indonesia’ pada Sabtu (09/09).
Seminar ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Duta
Besar Republik Indonesia untuk Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno, Ketua Umum
Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2015 Prof. Dr. Din Syamsuddin,
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, Dewan Pakar
Majelis Pemberdayaan Wakaf Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Raditya Sukmana,
dan berbagai tokoh lainnya.
Dalam sambutannya, Ketua PCIM Jerman Raya, dr. Diyah Nahdiyati,
mengapresiasi kegiatan tersebut dan menyatakan harapannya bahwa seminar ini
akan menjadi awal dari kerjasama yang lebih erat antara Indonesia dan Jerman
dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
Mukhaer Pakkanna,
Rektor Institute Teknologi (ITB) Ahmad Dahlan Jakarta, juga mengakui upaya
PSIPP dalam memahami isu-isu perempuan dan pemberdayaan ekonomi serta melakukan
advokasi. Beliau menekankan pentingnya mendekatkan perempuan pada sumber-sumber
keuangan dan mengajak diaspora Indonesia di Jerman dan negara lainnya untuk
berperan sebagai wakif, yang dapat memberikan wakafnya untuk perempuan yang
membutuhkan.
Seminar ini diinisiasi oleh tiga lembaga, yaitu Pusat Studi
Islam Perempuan dan Pembangunan ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Pimpinan Cabang
Istimewa Muhammadiyah Jerman Raya, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di
Berlin. Seminar hybrid ini bertujuan untuk menegaskan bahwa alokasi wakaf uang
harus dilakukan dengan tepat, guna memberikan manfaat kepada mereka yang
menjadi maukuf alaihi (penerima wakaf).
Narasumber yang hadir dalam seminar ini adalah Prof. Hilman
Latief, Bendahara PP Muhammadiyah dan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji
dan Umroh Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Suhairi, Wakil Rektor I IAIN Metro
Lampung, serta Yuke Rahmawati, Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Sekretaris Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Tangerang Selatan.
Ratusan peserta dari berbagai kota di Indonesia dan Jerman
mengikuti seminar ini dengan antusias selama tiga jam. Para peserta, baik yang
hadir secara fisik maupun secara daring, juga mendapatkan buku gratis berjudul
“Wakaf Uang untuk Pemberdayaan Perempuan Tulang Punggung Keluarga,” hasil
kajian dari tim PSIPP ITBAD Jakarta yang diketuai oleh Yulianti Muthmainnah
bersama sejumlah akademisi kompeten lainnya.
[reff.:muhammadiyah.or.id]